5.2. Dasar Teori
Las busur
listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala
busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian
yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang
menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai
habis.
Logam cair
dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan
mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan
tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las
busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan
yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan
energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang
terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan
memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Pada las
busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang
terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi
dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi
sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja
sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah
busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat
mencapai 5500 °C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos,
elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas
penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan
polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan
lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah
terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis
merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan
komersil.
5.2.1. Pembentukan busur listrik proses penyulutan
5.2.1.1. Pembentukan Busur Listrik
Pada
pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan
mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda).
Dari kutub positif mengalir partikel
positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang udara diantara
anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk menghantar arus
listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur listrik. Sebagai
arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda misalnya
dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah arusnya dari
benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada lokasi
jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis
tengah elektroda).
1. kawat inti
2. selubung elektroda
3. busur listrik
4. pemindahan logam
5. gas pelindung
6. terak
7. kampuh las
Dengan penyentuhan singkat elektroda logam
pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam
rangkaian arus pengelasan, suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir,
yang setelah pengangkatan elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara,
membentuk busur cahaya diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan
demikian tetap mengalir.Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera
melelehkan ujung elektroda dan lokasi pengelasan.
Didalam rentetan yang cepat partikel
elektroda menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong
las.
Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas
hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektroda yang
terus menerus menetes.
5.2.1.2. Proses penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda
didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat
kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda).
5.2.1.3. MenyalaKan busur listrik
Penyalaan
busur listrik dapat di lakukan dengan menghubungkan singkat ujung elektroda
dengan logam induk (yang akan dilas) dan segera
memisahkan
lagi pada jarak yang pendek, hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara seperti
pada gambar di bawah ini :
Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan :
a. Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak
ujung elektroda ke logam induk besarnya sama dengan diameter dari penampang
elektroda dan geser posisinya ke sisi logam induk.
b. Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur)
menjadi dua kalinya untuk memanaskan logam induk.
c. Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak
elektroda dibuat sama dengan garis tengah penampang tadi.
5.2.1.4.
Memadamkan busur listrik
Cara
pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu penyambungan maniklas.
Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik sebelum elektroda dijauhkan dari
logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian
elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.
Pemadaman
busur sebaiknya tidak dilakukan ditengah-tengah kawah las tetapi agak berputar
sedikit seperti pada gambar di bawah ini :
5.3. Alat
dan Bahan
- Mesin las listrik
- Palu las
- Tang
- Tang penjepit
- Elektroda
- Kacamata las listrik
- Mistar baja
- Penyiku
- Stopwatch
- Sarung tangan
- Sikat besi
5.4. Cara Kerja
5.4.1. Persiapan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, menyiapkan dan memeriksa
alat utamanya dan semua peralatan bantunya.
b. Memakai alat-alat pelindung yang sudah disediakan
yaitu kacamata las listrik.
c. Menyiapkan benda kerja dan elektrodanya.
d. Memasang elektroda pada penjepitnya dan memasang
penjepit benda kerja pada benda kerja (bisa pada meja kerjanya). Memperhatikan
sebelum mesin las dihidupkan, letak dari penjepit elektroda jangan sampai
menempel penjepit logam atau logam induknya.
e. Mengatur besarnya arus dengan memutar handel pada
mesin las, dengan memperhatikan besarnya diameter elektroda, sesuai dengan
tabel yang sudah ada.
5.4.2. Pelaksanaan
(1) Latihan menyalakan busur listrik dan membuat
rigi-rigi las serta mengatur panjang busur (jarak antara ujung elektroda ke
benda kerja).
a. Bila panjang busur tepat (kurang lebih garis tengah
elektroda) dan kecepatan pengelasan yang tepat maka akan menghasilkan bunyi
mendesis yang tetap dan halus (tidak meledak-ledak) dengan lebar jalur las
sebesar kurang lebih dua kali garis tengah elektroda, karena cairan elektroda
akan mengalir dan mengendap dengan baik.
Hasilnya
rigi-rigi las yang halus dan baik, tembusan las yang baik, dan terak halus dan
mengkilat.
b. Bila busur terlalu panjang, maka timbul
bagian-bagian yang berbentuk bola (percikan-percikan kecil) dari cairan
elektroda.
Hasilnya
rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal (melebar), dan percikan teraknya
kasar.
c. Bila busur terlalu pendek, akan sukar
memeliharanya, kalau terjadi kontak butiran logam cair yang menyambung
elektroda dan logam induknya maka akan terjadi hubungan singkat dan busur akan
mati, sehingga elektroda akan menempel kuat pada benda kerja.
(2) Posisi
Elektroda
Pada
pengelasan dengan elektroda terbungkus yang biasanya dengan mesin las konvensional
maka posisi elektroda terhadap benda kerja berdasarkan eksperimen dan
pengalaman yang paling baik hasilnya adalah yang sebagai berikut :
a. Posisi elektroda bersudut 70° -80° dengan arah
memanjang las dan bersudut 90° arah
melintang las.
b. Melatih gerakan-gerakan tangan
dengan arah. memutar arah kanan maupun kiri dengan diameter yang relatif kecil.
c. Elektroda pada ujungnya akan mencair secara
kontinyu sehingga perlu digerakkan searah dengan sumbunya secara kontinyu pula.
(3) Gerakan Elektroda.
Gerakan-gerakan elektroda pada pengelasan ada dua cara
yaitu :
a. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda.
b. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda.
Gerakan ini
dilakukan untuk mengatur jarak (panjang busur) agar tetap, hal tersebut
disebabkan karena busur pada ujungnya mencair terus menerus sehingga mengalami
pemendekan.
c. Gerakan ayunan elektroda.
Gerakan ini
diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.
(4) Pengaruh kecepatan elektroda.
Kecepatan
menggerakkan elektroda harus stabil, sehingga menghasilkan rigi-rigi las yang
rata dan halus.
a. Jika elektroda digerakkan terlalu lambat akan
didapatkan jalur yang lebar, kasar dan kuat tetapi dapat menimbulkan kerusakan
sisi las (pada logam induknya).
b. Jika elektroda digerakkan terlalu cepat, tembusan
lasnya dangkal karena kurangnya waktu pemanasan bahan dasar dan kurangnya waktu
untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.
c. Jika kecepatan geraknya elektroda tepat, daerah
perpaduan dengan bahan dasar dan tembusan lasnya baik.
5.4.3. Kesehatan dan keselamatan
kerja
a. Arus Listrik
Bekerja
dengan menggunakan energi listrik kita tidak perlu takut tetapi jangan
sembrono. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian :
1. Harus dijaga agar jangan sampai terjadi korslet
(hubungan singkat) arus listrik, hindarkan agar kabel tidak terluka oleh benda
tajam atau api, jauhkan penjepit elektroda dari logam lain, sambung-sambungan
dan terminal-terminal kabel harus benar-benar kuat.
2. Bahaya terkena sengatan arus listrik oleh alat las
relatif kecil karena tegangan yang dihasilkan cukup rendah (pada alat ini 30-78
volt).
b. Nyala Busur Listrik
Busur
listrik yang terjadi akan menghasilkan panas yang cukup besar sehingga logam
yang dilas akan mencair dengan cepat pada bagian yang terkena busur listrik.
Yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Busur
listrik akan disertai percikan-percikan api yang dapat melukai kulit.
2. Busur
listrik akan juga mengeluarkan sinar ultraviolet dan infra merah denga
intensitas yang cukup tinggi.
Kedua sinar
tersebut sangat membahayakan bagi kesehatan mata dan kulit jika lama-lama
terkena langsung. Akibat dari radiasi kedua sinar tersebut adalah mata akan
pedih dan akan mengeluarkan air mata, jika lebih lanjut mata akan rusak bahkan
akan terjadi iritasi dan kebutaan. Dengan demikian memakai pelindung mata
adalah keharusan.
c. Gas atau Asap Pengelasan
Pada
pengelasan dengan elektroda terbungkus ini akan dihasilkan asap atau gas yang
cukup banyak. Asap tersebut berfungsi untuk melindungi logam cair terhadap
oksidasi oksigen dari udara. Gas atau asap tersebut jika dihirup dalam waktu
yang panjang akan merusak kesehatan bahkan dapat meracuni darah. Oleh sebab itu
harus ada pelindung terhadap gas tersebut untuk mengusir gas tersebut dari
ruang pengelasan yang tertutup dengan blower.
Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)
Mesin
Las AC
Karena langsung menggunakan arus
listrik AC dari PLN yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan
kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Volt
sampai dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator ( Trafo)
step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. Transformator yang
digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan
sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena
tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk
menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk
peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat
diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus
yang lebih besar pula, dan sebaliknya.
Mesin Las Arus Searah (Mesin DC)
Mesin Las DC
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala
busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa
dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor
bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang
menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang
berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik
diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa
keuntungan, antara lain:
a. nyala busur
listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b. setiap jenis
elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
c. tingkat
kebisingan lebih rendah,
d. mesin las lebih
fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah.
Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner
atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat
atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN.
Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan
untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan
listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah
penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat
mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. Sering kali gangguan-gangguan
timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau
nyala busur listrik lemah.
Kelebihan mesin Las DC dan AC
Mesin Las DC
1. Busur nyala listrik
yang dihasilkan stabil
2. Dapat menggunakan
semua jenis elektroda
3. Dapat digunakan untuk
pengelasan pelat tipis
Mesin Las AC
- Perlengkapan dan perawatan lebih murah
- Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan
- Nyala busur kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi las
Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)
Mesin
Las AC-DC
Mesin las ini mampu melayani
pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik.
Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam
satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan
sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari
keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus searah
dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus
dari mesin las. Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua
kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las
jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-jenis
pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk
pengelasan berbeda.
14
Jun
Posted by suadmin » Add
Comment »
Dasar-dasar Pengelasan Busur Logam Terlindung atau SMAW
SMAW sering disebut sebagai tameng logam las busur. Hal ini juga disebut sebagai Manual Metal Arc (MMA). Sebuah elektroda bahan yang dilapisi dengan fluks digunakan untuk membuat las dalam jenis pengelasan. Busur listrik dibentuk dengan baik menggunakan alternating atau saat ini langsung sebagai kekuatan. busur ini dibentuk antara logam dan elektroda untuk mengelas. Shielding gas terbentuk ketika fluks yang dilapisi pada elektroda mulai meluruh dan menghasilkan uap. Gas ini melindungi dari kontaminasi udara. Berikut adalah beberapa dasar yang tukang las harus tahu ketika datang untuk pengelasan busur;Listrik arus arus searah dari negatif ke positif. Arus searah digunakan untuk menghasilkan pengelasan halus. Listrik lolos ke dan dari negatif dan positif pada gelombang sinus. Hal ini menghasilkan suatu bagian yang tidak teratur saat ini. Pada gilirannya ini mengakibatkan serpihan kotoran lebih.
Reverse polaritas disebut sebagai Direct Current Electrode Positif (DCEP). Direct Current Electrode Negatif (DCEN) disebut sebagai polaritas lurus. Listrik melewati dengan konsentrasi yang besar ke ujung batang las untuk menyediakan hanya
14
Jun
Posted by suadmin » Add
Comment »
Dasar-dasar Pengelasan Busur Logam Terlindung atau SMAW
SMAW sering disebut sebagai tameng logam las busur. Hal ini juga disebut sebagai Manual Metal Arc (MMA). Sebuah elektroda bahan yang dilapisi dengan fluks digunakan untuk membuat las dalam jenis pengelasan. Busur listrik dibentuk dengan baik menggunakan alternating atau saat ini langsung sebagai kekuatan. busur ini dibentuk antara logam dan elektroda untuk mengelas. Shielding gas terbentuk ketika fluks yang dilapisi pada elektroda mulai meluruh dan menghasilkan uap. Gas ini melindungi dari kontaminasi udara. Berikut adalah beberapa dasar yang tukang las harus tahu ketika datang untuk pengelasan busur;Listrik arus arus searah dari negatif ke positif. Arus searah digunakan untuk menghasilkan pengelasan halus. Listrik lolos ke dan dari negatif dan positif pada gelombang sinus. Hal ini menghasilkan suatu bagian yang tidak teratur saat ini. Pada gilirannya ini mengakibatkan serpihan kotoran lebih.
Reverse polaritas disebut sebagai Direct Current Electrode Positif (DCEP). Direct Current Electrode Negatif (DCEN) disebut sebagai polaritas lurus. Listrik melewati dengan konsentrasi yang besar ke ujung batang las untuk menyediakan hanya seperempat lebih sedikit yang mampu di DCEP. Hal ini memberikan serangan besar. potongan baja tebal bisa dilas mudah dengan DCEP.
Namun dalam DCEN saat berlalu keluar dari batang las. Ada satu sepertiga dari panas yang terkonsentrasi pada batang. Hal ini pada akhirnya menghasilkan kemampuan incursive kurang. Oleh karena itu berfungsi untuk daya terbaik untuk baja tipis.
Ada puluhan orang yang percaya bahwa DCEN memberikan penetrasi yang besar dari DCEP. Tetapi dengan pengalaman Anda harus dapat berpihak pada Anda sendiri.
Ada beberapa yang cacat pengelasan SMAW dapat menyebabkan. Mereka adalah inklusi terak, undercut dan porositas. Mereka disebut cacat karena mereka melemahkan sendi dimana pengelasan dilakukan. Porositas adalah lubang yang muncul di las. Hal ini mungkin disebabkan oleh gas atau uap.
– Inklusi terak terjadi, Anda tidak nglotok terak. tukang las harus selalu menyingkirkan terak.
– Cacat adalah kesalahan utama yang seharusnya tidak terjadi saat pengelasan.
– Hal ini sangat berbahaya untuk mengelas dengan kulit terkena. Radiasi dari sinar ultra violet bisa brutal untuk kulit Anda. Mereka mampu melepuh kornea mata Anda. Mengekspos kulit sedangkan pengelasan mengakibatkan kanker kulit. Alasan utama mengapa mantel pengelasan berat dihindari oleh tukang las adalah karena mereka tidak nyaman. Ini bukan alasan yang baik bila dibandingkan dengan kerugian yang pengelasan dapat berpose di tubuh Anda.
– Hujan rintik-rintik adalah tetes logam cair yang terjebak dengan
logam semua di sekitar tempat las Anda. Hujan rintik-rintik akan chip off dengan
sendirinya.
kalau jarak antara operator pengelasan dengan benda kerja saat melakukan pengelasan itu berapa cm ya????
BalasHapusPlay Casino Games at Pragmatic Play
BalasHapusPragmatic Play 사설 사이트 offers many casino games, bet365 com au but none are 가입시 꽁 머니 환전 very user friendly. When searching for the best w88 com login casino games, it's important w88 코리아 to find the most trusted
Graton Hotel Casino & Spa
BalasHapusWelcome to Graton Hotel Casino & Spa. Enjoy 서산 출장마사지 the hospitality 남원 출장샵 of our neighborhood 경상북도 출장안마 community 광명 출장마사지 of South Las Vegas. Our lively spa offers couples treatment rooms, Rating: 3.9 · 화성 출장마사지 32 reviews